Aku adalah sebuah perca berwarna samar.
Terbentuk entah dari sisa-sisa warna apa di palet yang dipegang Tuhan.
Ia tak berteman.
Ia sendirian.
Ketika akhirnya Aku mau membuka diri dan berani terbang.
Ia menemukan sahabat berupa cermin.
Cermin perca tak berwujud yang ia namai Kata.
Aku yang pemurung tidak pernah menyukai dirinya sendiri.
Dia selalu merasa ada saja yang kurang.
Aku tidak cantik.
Aku tidak pintar.
Aku jelek.
Aku tidak berguna.
Dia selalu mengeluh.
Lalu cermin bernama Kata itu datang.
Bukan pelukan atau belaian di kepala yang ia beri.
Ia hanya berdiri di depan Aku
dan menunjukkan apa yang dia pantulkan.
"Entah kamu berpikir kamu cantik, kamu pintar, kamu berguna
Atau kamu berpikir kamu tidak cantik, kamu tidak pintar, kamu tidak berguna
Kamu selalu benar."
Itu bisiknya.
No comments:
Post a Comment