Summer Watercolor by kizistock |
Ketika hijau, oranye, dan ungu belum memiliki nama, bagaimana
orang-orang jaman dahulu menyebut campuran warna biru dan kuning, kuning dan
merah, serta merah dan biru? Bagaimana mereka mendefinisikan warna-warna asing
tadi?
Malam ini, saya ibarat orang-orang masa lampau yang tengah
kebingungan mencari sebuah nama. Definisi mutlak dari campuran berbagai macam rasa.
Dan ibarat pula palet, hati saya rasa-rasanya sedang
kejatuhan sekaleng penuh cat hijau, oranye, dan ungu dalam waktu yang
bersamaan. Apa warna yang tercipta setelahnya? Mungkin hitam. Mungkin pula coklat
pekat. Yang jelas, yang saya tahu, mereka bukan warna cinta.
Ketika kemudian saya mencoba mendeskripsikan warna oplos
tadi ke orang-orang asing, dan lalu mereka berkesimpulan bahwa warna di palet
saya adalah merah muda, merah semu, merah hati dan merah-merah lainnya, apa yang
harus saya lakukan? Apa yang harus saya lakukan ketika orang-orang ini mencoba
mendefinisikan mutlak apa yang ada di palet saya ketika bahkan saya sendiri, si
empunya palet yang kejatuhan tiga kaleng penuh cat, sedang kebingungan memberi
nama untuk warna oplos tadi.
“Mereka agak ungu. Birunya lebih dominan. Tapi ada sentuhan
merahnya juga. Kuningnya agak ketutup sih. Hijaunya tapi masih terlihat.”
“Merah muda itu pasti.”
“Iya, merah semu
mereka.”
“Kalau menurutku sih
merah hati.”
Kenapa harus merah?
Kenapa harus merah ketika saya jelas-jelas bilang “..birunya
lebih dominan..”?
Sayakah yang buta?
Atau mereka yang tuli?
Padahal mereka
jelas-jelas bukan si pemilik palet. Padahal mereka jelas-jelas tidak melihat bagaimana
kaleng-kaleng cat tadi tumpah, melebur jadi satu, dan membentuk warna baru.
Lantas mengapa mereka begitu yakin kalau warna ini merah?
Mengapa beberapa manusia begitu senang meletakkan label
mutlak pada hal-hal yang mereka belum ketahui secara pasti?
Terlebih, jika hal-hal tersebut tidak mereka alami sendiri.
Dan haruskah saya melabeli, mendefinisikan mutlak, warna di
palet saya? Haruskah saya mencarikan ia nama?
Misal saya sedang mencari campuran cat yang pas
untuk mewarnai sekuntum mawar, haruskah saya mewarnai satu-satunya mawar di
kanvas saya dengan warna oplos yang saya tidak tahu namanya tadi hanya karena palet
saya ‘terlanjur’ kejatuhan mereka tanpa saya minta? Haruskah saya mewarnai
satu-satunya bunga mawar di lukisan taman yang sedang saya buat dengan warna
oplos tadi, hanya karena beberapa manusia melabeli ia “merah” dan merah adalah
warna yang pas untuk sekuntum mawar?
Selain itu, mengapa beberapa manusia begitu senang mencari
tahu alasan apa-apa yang bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan mereka?
Saya tidak suka warna oplos ini.
Kenapa? Kenapa tidak
suka? Kenapa membencinya?
Ya saya tidak suka. Saya tidak ingin melukis dengan
menggunakan warna ini.
Kenapa tidak dicoba
dulu?
Kenapa saya harus gambling
untuk hal-hal yang jelas-jelas
saya benci?
No comments:
Post a Comment