Friday, March 16, 2012

A Letter From Your Man #2

Photo Kitty Gallannaugh

 
Hai. Apa kabar?

Lama tak menulis surat untukmu, pantas saja rasanya ada yang kurang.

Aku harap kamu belum terlalu mengantuk untuk membaca ini. Yah, walau aku tau, sepertinya kamu lebih dari jago untuk urusan begadang.

Ingat, jangan suka tidur kemalaman dan minum kopi terlalu banyak. Nontonnya bisa dilanjut besok, bacanya juga bisa dilanjut besok. Kamu harus sehat. Nggak ada yang bisa bikin aku lebih bahagia dari mendengar kabar bahwa kau baik-baik saja. Jangan coba-coba bikin aku cemas ya? Jangan nakal :)

Terkadang aku merasa sangat bersalah karena telah membuatmu menunggu terlalu lama. Membuatmu berpikir, mungkin kamu tidak cukup istimewa untuk dipilih. Tapi, percayalah. Menemukanmu itu tak mudah.

Namun setidaknya aku ingin kamu tahu. Bahwa di antara jutaan pria di dunia, ada satu orang yang selalu memikirkanmu dan ingin kamu –cuma kamu— untuk  jadi perempuannya. Ia bahkan merindukanmu sebelum sempat dipertemukan denganmu.

Kamu pasti tahu betul siapa pria itu. Ya. Sekarang, ia sedang desperately in love dengan gadis manis yang sedang membaca surat ini :)

Aku ingat sekali, aku selalu membanggakan kamu kepada teman-teman cowok di kampusku. Kenapa? Karena aku yakin, Tuhan telah menghadiahiku untuk jatuh cinta pada perempuan yang baik.

Aku memang sudah pernah memilih sebelumnya. Beberapa kali. Dan kamu boleh sekali marah untuk itu. Tapi setelah tahu ternyata mereka bukan kamu, aku merasa gagal. Kecewa.

Mulai dari sekarang, aku akan hidup dengan baik. Menata masa depanku serapi-rapinya dan belajar untuk jadi orang yang akan selalu sanggup untuk kau andalkan. Hingga saatnya kelak aku siap mengatakan padamu,” Mari kita menikah saja, aku sudah cukup mampu menghidupimu.”

:)

Sincerely,

Yang tak sabar untuk memilihmu, Aku.

p.s. :
Terkadang aku cemburu pada guling dan bantal yang setiap malam menemani tidurmu dan bisa kau peluk semaunya. Lalu kapan giliranku? Aku juga ingin jadi gulingmu :p (membayangkanmu tergelak) 

Andai kamu tahu, betapa inginnya aku mendengarmu tertawa :)

No comments:

Post a Comment