Thursday, July 4, 2013

A letter to my man #1

Photo by Rona Keller


Hai, kamu.

Apa kabar? Baik-baik saja kan? 

Jangan lupa sholat dan makan tepat waktu ya. 

Iya. Aku juga bakal ngurangin makan mie instan dan minum kopinya kok :)

Iya. Sama tidur tengah malemnya juga.

Malam ini nggak tahu nih. Tiba-tiba aja aku ingat kamu. Ini surat pertama ku kan ya? Mungkin esok lusa aku bakal nulis lebih banyak. Cerita lebih sering. Dan membalas suratmu dengan lebih rajin. Amin.

Surat pertamaku nggak bakal panjang kok. Nggak kayak kamu yang seneng nulis ini-itu (gombal ini-itu :p) padahal kita belum pernah ketemu. Haha :D Segitu rindu kah? Hmm. Aku juga :)

Intinya aku pengen cerita aja sih kalau malam ini aku lagi bahagia banget :)) Nggak tahu deh. Nggak ada alasannya XD Aneh ya? Haha. Rasanya pengen senyuuuuum terus. Kayak orang lagi jatuh cinta. Tapi aku nggak lagi jatuh cinta sama siapa-siapa kok sekarang. Suer! :x Rasanya aja yang kayak gitu ^^ Seneng! Dari tadi pagi sih sebenernya. Padahal abis bangun tidur langsung disuguhin berita buruk. Tapi mood-seneng-tiba-tibanya masih kebawa sampai sekarang :))

I don’t know why but I have a strong feeling that this sudden happiness is somehow related to you. Like, you know, we’re connected. We can feel the pain and happiness of each other. 

Awwww. Haha. How sweet is that? :D 

Hey, seriously, what happened? Kapan-kapan cerita ya~ ^^ Jujur, aku penasaran bagaimana suaramu terdengar :)

Mmm. Udah deh. Segini dulu.

Eh, surat segini tuh panjang nggak sih? Haha.


Yang –masih mencoba—sabar untuk kau temukan,


Aku

**

p.s.
I wrote this letter yesterday and I miss you, I miss you so much right now.

Be home.

Soon.

No comments:

Post a Comment