|
Credit goes to the owner |
Sama halnya dengan twit-twit (sok) manis yang rajin sekali saya kumpulkan akhir tahun lalu, ternyata bulan-bulan berhujan di penghujung tahun 2012 juga membuat saya bersemangat untuk membanjiri Facebook dengan belasan status-status romantis yang berbait-bait panjangnya. Beberapa orang teman SMA sempat menuliskan pesan untuk saya di wall kalau mereka menyukai status yang saya buat. Sementara banyak dari teman-teman kuliah justru menganggap saya galau. "Tuduhan" galau ini juga yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk berhenti menulis status-status berbau manis di Facebook. Bosan juga dibilang galau terus-menerus kalau pada kenyataannya sebagian besar dari tulisan saya bahkan TIDAK bersumber dari pengalaman saya pribadi. Beberapa orang mungkin belum pernah dengar yang namanya 'imajinasi'. Saya maklumi saja lah.
Dan bulan-bulan berhujan di penghujung tahun 2013 ini ternyata tak cukup hebat untuk membangunkan rasa malas saya. Entah lah. Muse saya mungkin sudah minggat entah ke mana.
Malam ini waktu scrolling FB sampai mentok ke bawah, saya tiba-tiba punya niatan untuk mengumpulkan status-status tadi di blog ini. Itung-itung sebagai arsip lah. Kasihan rasanya melihat mereka tertimbun dan miskin pembaca. Saya yakin tidak akan ada yang mengingat mereka di sosial media macam Facebook. Maka biar lah saya bingkai mereka di tempat yang lebih sepi dan homey. Agar sewaktu-waktu, kalau saya kangen, saya bisa membaca mereka lagi, tersenyum, dan bergumam, "Ah. Betapa dulu aku pernah sejatuh-dan-patah hati itu pada sosok yang bahkan belum nyata."
*
September 6, 2012
Kamu itu jalan lurus. Luruuuus banget nggak tau ujungnya. Aku itu bianglala. Muter-muter nggak tau mau kemana.
Kalau begitu, mari melebur. Nanti kita buat lintasan roller coaster kita sendiri :)
September 8, 2012
Pikiranku itu rumit. Ya, memang.
Tapi untukmu, membaca apa maunya mungkin tak lebih mudah dari membalikkan telapak tangan.
Karena rumitku, ia selalu takluk dengan sederhanamu. Selalu.
September 8, 2012
Perempuan
ini, maunya tak banyak. Kau bisa raba kompleksitas dalam jalan
pikirannya namun percayalah ia akan selalu jatuh pada hal-hal sederhana.
Perempuan ini, maunya tak banyak. Ia hanya ingin menemukan
tempat pulang. Sebidang dada yang salah satu rusuknya dulu pernah ia
"curi". Ia ingin menebus dosa dan memeluk pemilik dada itu selama
umurnya. Itu saja.
September 9, 2012
Aku
memang bawel dan sulit dimengerti, tapi untukmu yang gigih dan tidak
pernah menyerah, aku akan dengan sukarela lumer seperti coklat panas di
cangkirmu pagi ini.
Lihat perempuan ini, mengerti ia. Cintai ia
dengan pantas. Buat ia merasa bahwa ia patut untuk diperjuangkan.
Karena ia, dan perasaan kecilnya, mereka bukan lelucon.
Jangan
tunda untuk menjatuhinya dengan cinta yang baik dan sederhana. Karena
Tuhan, Ia bisa memanggil perempuan ini dan membuatnya tiada. Kapan saja.
September 9, 2012
Malam ini saya sedang pandai bersedih. Bahkan membaca dan memeluk kitab-Mu pun tidak mengurangi rasa perihnya. Di saat-saat seperti ini rasa-rasanya saya ingin menculikmu dari masa depan dan meminjam bahumu sejenak untuk menangis.
Menunggumu "pulang" memang bukan hal yang menyenangkan.
September 11, 2012
Karena bagaimanapun sepelenya masalah seseorang di matamu, kamu tetap bukan
dia. Kamu bukan orang yang sedang merasakan masalahnya.
September 16, 2012
Aneh
memang bagaimana kamu sanggup menyempurnakan aku dengan cara yang sangat
sempurna. Terlalu mengagetkan. Mengingat semua doa yang kupanjatkan
tiap malam, semua deskripsi pria masa depan yang pernah aku tulis dimana
saja, tiba-tiba mewujud dalam satu raga. Kamu.
September 17, 2012
Temukan
aku ketika kamu siap. Pulanglah ketika kamu yakin bahwa di sinilah jalan
sendirimu harus berhenti dan kamu berkeputusan untuk mencari sepasang
kaki lain untuk menemani.
Dan selama itu, aku akan terus ada.
Di sini. Memerhati langkahmu dalam diam. Sampai tiba waktunya kamu cukup
berani merebut genggamku dan mengajakku untuk saling mengiringi dan
menggenapi.
September 17, 2012
Karena
kita begitu berbeda, itulah kenapa aku suka kamu. Aku menemukan banyak
hal yang tidak aku temukan dalam diriku sendiri dan ini sangat
menyenangkan.
Dengan begini bukan seberapa banyak kelebihan
yang sanggup aku temukan dalam dirimu yang lebih penting, karena justru
aku ingin dipandaikan untuk menjumlah seberapa banyak kekuranganku yang
sanggup untuk kau lengkapi :)
September 24, 2012
Jangan suka cemberut, nanti satu-satunya matahariku padam :)
September 25, 2012
"If a writer falls in love with you, you can never die."
September 26, 2012
Hari ini saya senang! Bagaimanapun juga bahagia memang sudah seharusnya tidak perlu diingatkan. Itu adalah bagian dari dirimu!
September 27, 2012
Menilai buruk tanpa mengenal baik itu lucu. Ya, kamu.
September 29, 2012
Karena kamu nggak berhak untuk menyesal atas hal apa pun yang sudah kamu pilih dengan sadar.
October 4, 2013
Apa-apa
yang Tuhan beri, selalu syukuri. Dan apa-apa yang Ia tidak kasih,
jangan pernah paksa untuk kamu miliki. Karena sebenar-benarnya rencana
adalah milik-Nya. Dan apa-apa yang Ia tahu, tak pernah sekalipun keliru.
October 6, 2012
Aku
ingin kamu mencintaiku kurang dari separuh porsi yang kamu punya. Tak
kurang dan tak melebihi apa yang telah kamu beri untuk orangtua dan
Tuhanmu. Karena jika mereka yang berperan penting dalam eksistansimu
saja mampu kamu abaikan dengan mudah, apalagi aku.
October 18, 2012
Hidup
ini cuma sebentar. Maka, jangan pandaikan pikirmu untuk mengalikan
waktu dan perkara yang menyedihkan. Berat nanti hasilnya. Sebagai ganti,
ajari ia untuk mahir menjumlah senyum dan bahagia. Tidak gampang
memang. Tapi, siapa yang berani bilang ‘sulit’ kalau belum pernah
mencoba?
Bersyukur itu mudah. Kapan pun. Sayangnya, 'merasa kurang' adalah hal yang lebih mudah..
October 18, 2012
"Tapi,
tetap saja aku tak tahu apa yang kuharapkan darimu. Kalaupun ada,
batasnya rendah dan sederhana. Aku mengharapkan balasan kabar. Ketika
kabar balasan datang, yang tidak bisa bohong adalah hati yang senang.
Aku mengharapkan perjumpaan singkat. Ketika sampai barisan dibubarkan
dan batang hidungmu tak kunjung terlihat, yang tidak bisa bohong adalah
hati yang kecewa dan rindu yang menguap ke udara.
Jadi itu, apa namanya?"
(Mengutip dari sebuah cerpen berjudul "Apa Namanya?" karya Kinsia Eyusa Merry)
November 2, 2012
Sebagai
tulang rusuk kiri, aku hanya bertugas untuk melengkapi. Bukan
mengaburkan rasa cintamu pada orang tua apalagi Yang Esa. Maka dahulukan
membahagiakan mereka daripada aku. Karena tanpa mereka kamu tak mungkin
ada dan tugasku untuk melengkapimu pun tak akan pernah terlaksana.
Sebagai laki-laki tentu ada banyak hal yang kamu pikirkan sekaligus. Karena kelak kamu akan jadi pemimpin. Dan aku tak
pernah menganggap pekerjaan itu adalah hal yang mudah. Bebanmu tentu
banyak dan berat. Maka, jika suatu hari aku dengan berani berpikir bahwa
aku adalah porosmu satu-satunya yang harus kamu pikirkan setiap waktu,
aku picik. Kamu boleh ingatkan aku dan tetap berdiri dengan sabar disini
atau pergilah dan temukan wanita yang lebih baik.
November 3, 2012
Pernikahan
bagi sebagian orang mungkin hanya semacam selebrasi karena telah
berhasil melalui masa bertahun-tahun pacaran yang awet. Atau mungkin
sebagai salah satu jalan mencari teman agar tidak mati sendirian ketika
tua. Tapi bagiku tidak. Karena menurutku, pernikahan adalah jalan untuk
bertukar kebahagiaan dalam kasih dan iman. Dimana saat kamu bersamanya,
kamu merasa lebih didekatkan kepada Tuhan. Saling membenarkan dengan
cara yang benar. Sampai pada akhirnya kamu mampu menutup usia dengan
perasaan yang lengkap. Itu pernikahan yang aku impikan.
November 3, 2012
Aku
adalah perempuan yang ceroboh dan kerap salah langkah. Aku sering
memikirkan apa yang seharusnya tak perlu kutakutkan. Aku khawatir dengan
banyak hal. Tapi kamu? Hei, kamu masih berdiri disitu. Tetap setia
mengulurkan tangan kanan dan tersenyum menenangkan. Masih dengan kadar
kesabaran yang sama dan cinta yang sama baiknya. Lalu apalagi yang harus
aku tuntut?
Dalam banyak kesempatan kamu telah
membuktikan bahwa memiliki pria sepertimu adalah hal yang patut aku
jaga. Sesuatu yang seharusnya begitu mampu membangkitkan rasa bangga.
Maka dari itu aku belajar untuk menjadi perempuan yang pantas digandeng
olehmu kelak. Yang semoga tak dipandaikan menuntut muluk-muluk dan
diberi kesetiaan untuk menemani langkah kakimu baik ketika kau bersepatu
atau tak beralas sekalipun. Yang sabar dan mampu dijadikan sandaran.
Yang mengasihi namun juga tak lupa menghormati kodratmu sebagai
laki-laki. Agar kelak, ketika di jalan kamu tengah bersama teman,
kerabat, atau keluarga dan tanpa sengaja bertemu muka dengan diriku,
kamu akan mampu dengan bangga menunjukku dan berkata, “Hei, itu
perempuanku."
November 5, 2012
Kamu
tahu, jauh di dalam sana ada yang sedang patah dan terbumihanguskan.
Mbundet. Sulit dimengerti. Untuk merunutnya pun kamu mungkin bingung
yang mana ujung yang mana pangkal. Yang ada hanya sesak saja. Sesak
sekali di dada. Untuk diceritakan lewat lisan pun rasa-rasanya kosa kata
manapun tidak mampu menjabarkannya. Terlalu picisan. Cheesy. Tapi jauh
di dalam sana kamu tahu, ya, ada yang sedang diris
kecil-kecil dan lalu ditaburi garam dan air jeruk. Perihnya bukan
buatan. Lalu untuk keseribu kalinya kamu tertelan rindu yang seharusnya
bukan punyamu. Dan kamu pun lagi-lagi mengerti, dalam rumit pikirmu kamu
hanya butuh dipeluk dalam diam dan dibiarkan menangis sesuka hati.
Tuhan, jika perih di dada ini adalah kehendak-Mu, tolong kuatkan aku sampai hujan-Mu berhenti.
November 11, 2012
Namun
terkadang, ada kalanya kita harus cukup bersyukur dengan porsi yang
Tuhan beri. Mengubur harapan yang mengabu dan tak ter-amini. Dan kamu
tahu sayang, sekalipun harapan-harapan itu tak menemukan kesempatan yang
sanggup ia genggam, setidaknya aku tahu, bahwa Tuhan pasti
mempersiapkan perempuan hebat yang kelak akan melengkapimu lebih dari
yang sanggup aku lakukan. Karena kamu pria yang baik. Selalu. Dan aku
bahagia karena itu.
Terimakasih karena dengan mengenalmu aku diajarkan untuk tidak lalai menjumlah kebahagiaan sekecil apa pun. Terimakasih karena telah mengajariku bahwa cinta memang sudah
sepantasnya bukan tentang dimiliki dan memiliki, namun membahagiakan dan
dibahagiakan.
November 21, 2012
"Itu
kenapa saya suka sekali dengan manusia yang murah senyum. Yang tidak
suka cemberut, seberapa pun buruk harinya dijalani. Adem. Berada di
dekatnya saja, saya pasti merasa tenang. Pasti kece banget kalau saya
punya suami yang demikian. Yang sabar, yang mampu membuat saya menurut
dan hormat padanya bukan karena saya takut dia marahin. Tapi karena saya
malu berbuat salah di hadapan pria yang begitu baik dan santun kepada saya. Subhanallah
Bahkan biasanya, fisik yang saya lihat dari seorang pria itu
‘senyum’nya. Barulah bagaimana cara matanya menatap. Apa tatapan itu
melegakan, atau kah tatapan itu justru mengintimidasi saya detik itu.
Aih, pria yang tatapannya saja sudah melegakanmu. Indah sekali ya pasti
bisa menatap mata seperti itu setiap kali kamu terbangun di pagi hari.
Pria sejati, tidak akan pernah berteriak dan membentak perempuan yang
tidak dia kenal. Apa lagi perempuan yang dia sayangi. Sayang itu menjaga
bukan menggurui. Sayang itu melindungi bukan menguasai. "
-falafu-
November 22, 2012
"Orang-orang
yang merindu, namun tetap menjaga perasaannya, takut sekali berbuat
dosa, memilih senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu memberi kabar
baik, boleh jadi doanya menguntai tangga yang indah hingga ke langit.
Kalau pun tidak dengan yang dirindukan, boleh jadi diganti dengan yang
lebih baik.
Bidadari-bidadari surga, seolah-olah adalah telur yang tersimpan baik."
(Ash-Shaffat:49)
December 3, 2012
You can't be in love and smart at the same time.
December 10, 2012
"Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta.
Engkau bertemu seseorang, lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di
sekitarnya. Jika dia dekat, engkau merasa utuh, dan terbelah ketika dia
menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memerhatikanmu tanpa
engkau tahu. Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya
disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum dan menangis
tanpa mau disebut gila.
(Maka) Bersiaplah.. engkau akan mulai merengek kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang mungkin itu telah haram bagimu."
-Tasaro G.K. dalam bukunya Kinanthi-
December 13, 2012
Selama
ini, sedapatnya, saya selalu belajar untuk mengerti akan betapa
sederhananya jalan pikirmu terbentuk. Sangat jauh bertolak belakang
dengan apa yang saya miliki. Ribet. Suka memperumit dirinya sendiri. Pun
saya kemudian diajarkan kembali untuk pandai dalam mengerti dan
menerima. Bahwa di balik semua sikap tidak peduli dan santaimu, sebagai
laki-laki, kamu memikul beban yang teramat berat di pundak. Sebuah tanggung jawab. Tidakkah itu menyeramkan?
Maka dari itu, selalu, dan selalu, saya ingatkan kepada diri sendiri
bahwa menjadi perempuan yang senang menuntut dan selalu ingin
diperhatikan olehmu adalah bukan tindakan yang bijaksana. Karena
seharusnya siapa pun paham, duniamu tidak terbatas hanya pada apa-apa
yang mampu saya lihat. Saya picik kalau mengaku “saya tahu kamu banget”.
Urusanmu tidak berhenti di saya saja. Saya bukan satu-satunya poros
yang kamu punya. Saya siapa? Bahkan di dalam hubungan yang dihalalkan
pun, kamu adalah sepenuhnya milik ayah dan ibumu. Lantas sekarang saya
punya hak apa untuk minta diturutin ini-itu? Tak ada.
Karena
katanya sayang, tanpa diminta pun ia akan memberi. Dan percaya saja,
semesta selalu punya konspirasi tersendiri untuk menyatukan yang memang
perlu untuk disatukan. Lewat Tuhan, ia adalah ahli menciptakan pertemuan
yang indah. Apa lagi yang lebih cantik dari penantian yang berujung
pada kesetiaan? Kalau Allah ridha, semuanya pasti indah kok pada
waktunya :)
December 23, 2012
"Hingga
kini, menunggu baginya tak berarti harus bertemu. Ia melarikkan bait
puisi tanpa berharap setengah jiwanya kembali. Kepada temaram panjang,
dia melengkungkan perasaannya yang berumur selamanya. Terkadang,
hasratnya menggejolak, menghasutnya untuk melakukan sebuah perjalanan.
Meniti jejak di permukaan pelangi. Barangkali setengah jiwanya berada di
sana.
Bagimu tak ada kata terlambat untuk mencintai, baginya
tidak pernah ada waktu untuk mengatakan, "Setelah Tuhan, engkaulah yang
mampu mematikan matahari.""
-Tasaro G.K. dalam bukunya Kinanthi-
December 25, 2012
"Tersenyumlah... Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu."
(Tasaro G.K.)
December 28, 2012
Perempuanmu
ini, walaupun jarang sekali mengucap rindu, namun ia telah menyimpan
kantong-kantong kangen lebih banyak dan lebih besar dari yang kamu
punya. Rindunya begitu sering mencerabut senyum dan mood baik yang ia
miliki di hari-hari yang ia suka. Namun perempuanmu ini, ia begitu gigih
berjuang agar kau tak pernah tahu, seberapa sering dan banyaknya ia
menangis sebelum tidur karena tak ingin membebanimu
dengan perasaan-perasaan yang tak perlu. Ia berusaha begitu keras untuk
membunuh rindu-rindunya sebelum jatuh terlelap. Dalam rapuhnya,
diam-diam, ia ingin selalu menjadi kuat dan dewasa untukmu.
Perempuanmu ini, walaupun tak pernah sekalipun ia mengucap 'cinta',
namun kau tentu paling tahu, selain Ayah dan saudaranya, kamu lah
satu-satunya lelaki yang selalu ia sisipkan namanya di sela-sela doa.
Banyak yang meragu apakah ia sanggup bertahan hingga akhir. Namun
perempuanmu ini, ia telah memutuskan untuk tak lagi sekedar percaya. Ia
iman. Ia mengimani dengan seksama pada tiap-tiap keputusan yang kamu
anggap baik. Begitulah sejatinya ia menunjukkan bahwa dengan segenap
hati ia percaya bahwa kamu adalah laki-laki yang bijaksana. Ia belajar
banyak darimu untuk tidak dipandaikan menuntut banyak janji, ucapan
manis dan pertemuan yang tidak dihalalkan sebelum waktunya. Atau
membunuh harapan-harapan yang memang tidak diperlukan. Pun jika Tuhan
pada akhirnya menganggap bahwa ia tak cukup pantas untuk berdiri di
sampingmu kelak, ia ingin Tuhan kemudian memeluk hatinya erat-erat,
mengajarinya ikhlas dan menguatkan senyum yang pasti ia hadiahkan di
pestamu nanti.
Bagaimanapun juga, perempuanmu ini selalu
percaya, selalu, bahwa apa pun yang Tuhan anggap baik, adalah memang
yang terbaik untukmu dan untuknya.
January 14, 2012
"Pria
ini memang harus diawetkan di kulkas. Atau dimasukkan ke dalam kotak
kedap udara, lalu dibuang ke laut. Tapi tentu saja, aku ikut di dalam
kotak itu. Agar setidaknya, hatinya tidak terkontaminasi jahatnya dunia
ini.
Katanya, cinta yang baik itu cinta yang bisa membuatmu
melalui kesedihan dengan lebih baik. Menjalani persoalan dengan cara
yang bijaksana. Di mana di dekapnya, segala kesulitan akan membuatmu
justru semakin kuat."
(Falafu)
January 18, 2013
Karena katanya cinta, mereka tak butuh banyak “janji” untuk tetap setia. Dan tak memerlukan beribu “jangan” untuk tetap tinggal.
January 25, 2012
"I fell in love so many times.
Sometimes, I fall in love with a book, or a movie. And sometimes I fall
in love with complete strangers who never smiled back at me when I
tried to show them how beautiful they are.
But most of the time, I fall in love with the idea of someone being there for me when I am sad or when I am happy.
I fell in love so many times that I don't know if I am in love or not."
(A.A.)
January 30, 2012
Jangan biarkan hatimu dipenuhi harapan-harapan
yang tak perlu dan belum tentu baik. Terkadang kamu hanya melihat apa
yang kamu mau saja. Apa-apa yang baik dan ingin kamu percaya, namun
kenyataannya belum tentu benar.
February 2, 2013
Jarak terkadang berguna seperti jeda dalam nafasmu.
Jeda itu, mereka membantumu bernafas dengan lebih baik.
Jarak ini, mereka memberi kita waktu untuk merindu dengan lebih bijak.
April 11, 2013
Jika
memang lukamu kali ini terlalu pedih, berhenti dan menangis lah. Tak ada
agama mana pun yang melarang sepotong Hati untuk menangis. Terlebih
jika ia telah berjalan sangat jauh dan dipatahkan berulang kali. Tuhan
tidak sekejam itu.
May 23, 2013
Ceritakan padaku, perempuan mana yang tak mencintai kesedihan?
Perempuan adalah makhluk yang tak pernah kikir dalam memikirkan segala
jenis perkara. Kalau masalahnya bernilai 100, mereka akan memikirkannya
10 kali lebih banyak, mengalikannya dengan prasangka buruk 10 kali
lipat, dan menambahkan kesimpulan yang ia buat sendiri dengan 10 macam
versi.
Baik ya? Bahkan untuk memperdalam luka mereka sendiri pun mereka tak pernah tanggung-tanggung. All out. Totalitas.
(Diambil dari tulisan saya yang ini)
August 19, 2013
Saya
percaya bahwa kedewasaan bukan bertolak pada bilangan usia. Mereka yang
sudah berumur belum tentu jadi yang paling bijak dalam bersikap. Pun
yang muda bukan berarti kerjanya hanya bisa jadi anak labil saja.
Percayalah, bahwa mereka-mereka yang telah berhasil memantaskan sikap
dengan cukup baik adalah pribadi-pribadi yang pernah belajar super keras
untuk membiasakan diri dengan kata sabar. Apakah mudah berdamai dengan
kesabaran? Tergantung. Beberapa orang meyakini bahwa mengaplikasikannya
tak lebih mudah dari mengedipkan mata. Beberapa yang lain mengeluh kalau
bersabar itu sama sulit dengan bernafas tanpa oksigen.
Kamu yang pilih ingin ikut yang mana.
August 20, 2013
Kamu
mungkin tak mengira kalau aku adalah perempuan yang rumit. Mencintaiku
nyatanya bukan hal yang remeh. Kau butuh memupuk begitu banyak sabar dan
menyirami setiap hari ladang-ladang cintamu yang kian hari kian
tergerus oleh rasa bosan. Aku tak menyalahkanmu. Hidup ini memang
terkadang kejam. Ada kalanya hatimu mampu menampung sangat banyak rasa
dalam satu waktu, dan mematikan semua sendinya secara bersamaan di waktu
yang lain.
Bukankah cinta ini lucu, sayang? Kadang kala ia
memintamu untuk melakukan hal-hal bodoh yang di kemudian hari, mungkin,
akan kau sesali sendiri.
September 11, 2013
Pada
akhirnya kamu menyadari, hidup ini punyamu. Jalan yang kamu pilih ini
milikmu. Orang lain bisa dengan senang hati melempar saran. Namun yang
menghidupi pilihanmu, ya kamu. Yang mematikan keputusanmu, ya kamu. Yang
menyerah dan memilih kalah, ya kamu. Yang berontak dan berjuang untuk
menang, ya kamu.
Hidup ini kamu. Kamu dan semua keputusan-keputusanmu.
*
Beberapa tulisan di atas mungkin agak mirip dengan tulisan beberapa penulis yang saya kagumi. Pasalnya saya senang menulis tepat setelah membaca tulisan mereka. Makanya agak kepengaruh (mungkin). Tapi saya lupa di status mana saja tulisan "oplos" ini terbentuk. Maklum, udah setahun yang lalu juga. Jadi maaf kalau ada penulis yang merasa bahasanya dicomot dan sebagainya setelah baca postingan ini *elah, pede amat dibaca :s*. Maaf banget. Saya nggak berniat nyolong kok. Kalau mau minta dikredit, saya bisa cantumkan namanya. Tinggal komen aja. Hehe.